BAZNAS Kabupaten Semarang salurkan 1.150 pouch daging olahan DAM/Hadyu kepada 230 keluarga di 6 desa
BAZNAS Kabupaten Semarang Salurkan Daging DAM untuk Pencegahan Stunting
22/10/2025 | Humas BAZNAS Kabupaten SemarangUNGARAN, BAZNAS - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Semarang menyalurkan olahan daging DAM atau hadyu dalam kemasan siap saji kepada keluarga penerima manfaat di wilayah dengan risiko stunting tinggi.
Program ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Mudzakarah Perhajian 2024 yang dikeluarkan oleh Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.
Dasar penyaluran ini merujuk pada Keputusan Hai’ah Kibar Ulama Saudi No. 77 (21/10/1400 H) yang menyatakan bahwa hadyu yang disembelih di luar Tanah Haram boleh didistribusikan di tempat penyembelihan atau ke daerah lain selama diberikan kepada fakir miskin — termasuk mereka yang berada di luar Tanah Suci, seperti di Indonesia.
Ketua BAZNAS Kabupaten Semarang, Khadziq Faisol, menjelaskan bahwa distribusi daging DAM kali ini difokuskan untuk membantu upaya pencegahan stunting di daerah berisiko tinggi.
“Kami menyalurkan daging olahan ini ke wilayah-wilayah dengan angka stunting yang masih tinggi, sebagai bentuk dukungan terhadap program nasional penurunan stunting dan penanganan kemiskinan ekstrem,” kata Khadziq di Semarang, Selasa 14 Oktober 2025
Sebanyak 1.150 kemasan daging olahan disalurkan kepada 230 keluarga penerima manfaat (KK) di 6 desa pada 5 kecamatan di Kabupaten Semarang.
Enam titik distribusi tersebut meliputi; Desa Kalongan (Ungaran Timur), Desa Nyatnyono (Ungaran Barat), Desa Jatirunggo (Pringapus), Desa Pringsari (Pringapus), Pondok Pesantren Al Hasan Wujil (Bergas), Pondok Pesantren Al Muhlasin Rembes (Bringin).
Menurut Khadziq, sasaran program ini tidak hanya keluarga miskin berisiko stunting, tetapi juga guru, tenaga pendidik, dan dai berpenghasilan rendah di pesantren.
Data penerima disusun berdasarkan hasil koordinasi dengan DP3AKB Kabupaten Semarang, serta melibatkan perangkat desa, bidan desa, dan penyuluh KB.
Sebagai informasi, daging DAM tersebut dikemas dalam bentuk olahan siap saji dengan tiga varian rasa, yakni rendang, gulai, dan kari.
Setiap paket berisi lima pouch dengan berat masing-masing 20 gram. Penerimaan bahan DAM dari BAZNAS RI dilakukan pada awal Oktober 2025, kemudian dilakukan proses pengemasan dan distribusi hingga selesai pada 13 Oktober 2025.
Salah satu penerima manfaat, Siti Ibadatun (29), ibu hamil asal Dusun Kunciputih, Desa Jatirunggo, mengaku bersyukur menerima bantuan tersebut.
“Alhamdulillah, ini sangat membantu untuk menambah asupan gizi. Dagingnya juga sudah matang dan bisa langsung dihangatkan,” ujarnya.
Khadziq menambahkan, program ini diharapkan menjadi model integrasi zakat dan program kesehatan masyarakat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa zakat, infaq, dan sedekah bisa bersinergi dengan upaya menurunkan angka stunting. Ini bagian dari khidmat BAZNAS untuk kesejahteraan umat,” tuturnya.
Dikutip dari Kemenag.go.id, untuk kali pertama, Indonesia secara resmi menyalurkan daging Dam dan Hadyu dalam bentuk olahan daging siap saji kepada masyarakat.
Peluncuran distribusi olahan daging Dam ini dilakukan oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar di kantor Baznas, Jakarta, Senin 8 September 2025.
Tahun ini, Dam berhasil dikumpulkan dari 8.447 ekor domba/kambing dengan nilai setara Rp21,3 miliar. (sm)